Etika Profensi Akuntansi (Bab 1 )
BAB I
Pendahuluan Etika Sebagai Tinjauan
Pengertian
Etika
Berikut beberapa pengertian etika menurut para ahli :
Menurut Madjid (1998), etika
didefinisikan sebagai prinsip-prinsip tentang tingkah laku yang benar atau yang
baik. Etika juga berarti sistem prinsip atau nilai-nilai moral, sedangkan ethis ialah ketentuan-ketentuan atau
ukuran yang mengatur tingkah laku para anggota suatu profesi.
Menurut Franz Magnis Suseno (1984),
etika berkaitan dengan sifat-sifat ideal atau cita-cita yang ingin dicapai dan
diwujudkan dalam disiplin pribadi. Etika juga berarti filsafat mengenai bidang
moral. Jadi, etika merupakan ilmu atau refleksi sistematis mengenai
pendapat-pendapat, norma-norma, dan adat istiadat moral. Franz Magnis Suseno
member arti etika dalam arti yang luas,yaitu : keseluruhan normadan penilaian
yang dipergunakan oleh masyarakat yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana
manusia seharusnya menjalankan kehidupannya, jadi dimana mereka menemukan
jawaban atas pertanyaan bagaimana saya harus membawakan diri, sikap-sikap, dan
tindakan-tindakan mana yang harus saya kembangkan agar hidup saya sebagai
manusia berhasil.
Menurut Musa Asy’ari (1999), etika
sebagai cabang dari filsafat yang mencari hakikat nilai-nilai baik dan jahat
yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan seseorang, yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran berdasarkan pertimbangan pemikirannya.
Menurut Suryana (2010), beberapa
pengertian etika sebagai berikut :
1. Etika adalah
perbuatan standar yang memimpin individu dalam membuat keputusan.
2. Etika adalah
suatu studi mengenai yang benar dan yang salah serta pilihan moral yang
dilakukan seseorang.
3. Keputusan
etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral.
Prinsip-Prinsip
Etika
Prinsip-prinsip etika adalah sebagai berikut :
1. Usaha
membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau
pengusaha.
2. Kejujuran.
Banyak orang beranggapan bahwa bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi
mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah
satu kunci keberhasilan bisnis, bahkan termasuk unsur penting untuk dapat
bertahan di tengan persaingan bisnis.
3. Keadilan.
Perlakuan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upa kepada karyawan
sesuai standar dan jangan pelit memberi bonus saat keuntungan perusahaan
melimpah. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan
mengambil untung tanpa merugikan konsumen.
4. Simpatik.
Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik . bukan hanya didepan klien
atau konsumen, tetapi juga dihadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda,
seperti karyawan, sekretaris, dan lain-lain.
Basis Teori
Etika
A. Etika
Teologi
Berasal dari kata yunani. Telos
berarti tujuan. Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai atau berdasarkan akibat dari tindakan tersebut. Aliran etika
teologi terbagi menjadi dua, yaitu : Dua aliran etika teologi :
1. Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan
pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius
ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan
dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg
bersifat terlalu terbuka.
2. Utilitarianisme
Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat itu bukan saja menyangkut satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan
adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan
terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
B. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani
‘deon’ yang berarti
kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai
buruk’, deontologi menjawab:‘karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi
dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima
dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang
terpenting.
C. Teori Hak
Dalam
pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak
dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas
martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok
dengan suasana pemikiran demokratis.
D. Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap
atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil,
atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa
didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang
telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral. Contoh keutamaan :
· Kebijaksanaan
· Keadilan
· Suka bekerja keras
· Hidup yang baik
Egoism
Egoisme merupakan motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri
sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak
peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang
dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois". Egoisme adalah cara untuk
mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya
sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi
seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini
tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya
dan hanya memikirkan diri sendiri.
Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari
sentralitas dari 'Aku adalah':. Kualitas pribadi mereka Egotisme berarti
menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang
lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam
lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu. Teori eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich
Wilhelm Nietche yang merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat
menentang teori Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang
harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan
manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan
keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika
merugikan diri sendiri. Kata "egoisme" merupakan istilah yang berasal
dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno - yang masih
digunakan dalam bahasa Yunani modern - ego yang berarti "diri" atau
"Saya", dan-isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya.
Dengan demikian, istilah ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan
egoisme filosofis.
SUMBER
Agoes Sukrisno dan Ardana, I Centik (2011), Etika
Bisnis dan Profesi- Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta :
Salemba Empat.
Duska, Ronald F. and Brenda Shay Duska, Accounting Ethics, Blackwell
Publishing, 2003
Francis, Ronald D., Ethics & Corporate Governance, an Australian Handbook,
UNSWPress,2000
Panji. 2017. Etika Bisnis. Yogyakarta :
Quadrant.
Sony Keraf. Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, 1998
Hotel & Casino, Dubai, UAE - Air Jordan23
BalasHapusGuests air jordan 18 retro yellow to me can try the outdoor pool. If you're looking for a pool in the centre, air jordan 18 retro racer blue cheap the Hotel & Casino, Dubai, UAE has a wide range of how can i buy air jordan 18 retro outdoor swimming pools.Hotel class: Adults how to get air jordan 18 retro yellow onlyRooms: where can you buy air jordan 18 retro yellow suede 2616 sq ft